DPR Dukung Inklusivitas Pendidikan Tinggi melalui Kolaborasi dengan PTNU
Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra, Cucun Ahmad Syamsurijal, saat menjadi Keynote Speakers di PTUN Uninus, Bandung, Jawa Barat (26/7/2025). Foto: Aaron/vel
PARLEMENTARIA, Bandung - Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Cucun Ahmad Syamsurijal, menyatakan komitmennya dalam mendorong perluasan akses pendidikan tinggi yang inklusif di Indonesia. Komitmen tersebut disampaikan saat menghadiri undangan seminar nasional yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) di Universitas Islam Nusantara (Uninus), Bandung, Jawa Barat.
Seminar yang mengangkat tema “Inklusivitas Pendidikan Tinggi” itu menjadi ruang strategis untuk membahas tantangan serta solusi dalam memperluas akses pendidikan tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat. Cucun menyampaikan bahwa dukungan pemerintah, termasuk DPR RI, harus diarahkan pada penguatan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan tinggi yang merata.
“Saya menghadiri undangan dari sahabat-sahabat Badan Eksekutif Mahasiswa PTNU. Temanya sangat bagus, soal inklusivitas pendidikan tinggi. Pemerintah di era Pak Prabowo konsen pada penguatan SDM sejak awal, dan kami mendukung itu penuh,” ujar Cucun seusai menjadi Keynote Speakers di PTUN Uninus, Bandung, Jawa Barat (26/7/2025).
Legislator Fraksi PKB itupun menyoroti bahwa meskipun Indonesia memiliki jumlah perguruan tinggi terbanyak kedua di dunia setelah India, akses masyarakat terhadap pendidikan tinggi masih tergolong rendah. Menurutnya, hal ini menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi.
“Jumlah kampus kita banyak, tapi partisipasi kuliah masih minim. Nah, seminar ini menjadi catatan penting bagi kami di Korkesra dan akan dibicarakan lebih lanjut dengan pihak Direktorat Jenderal Dikti,” lanjutnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara PTNU dan perguruan tinggi negeri (PTN) dalam membangun sistem pendidikan tinggi yang responsif terhadap perkembangan teknologi dan informasi. Cucun mengajak seluruh elemen perguruan tinggi untuk melakukan reformulasi kurikulum, perbaikan tata kelola, dan pembelajaran yang ramah terhadap kemajuan zaman.
“Kita juga dorong agar pola pendidikan di PTNU bisa berkembang. Anak-anak kita harus belajar dengan metode yang sesuai perkembangan teknologi informasi. Jadi, kurikulum dan manajemen kampus perlu terus disesuaikan,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Cucun menyampaikan apresiasi kepada seluruh mahasiswa PTNU yang telah menyelenggarakan kegiatan ilmiah tersebut, seraya berharap bahwa hasil seminar dapat menjadi masukan konkret dalam penyusunan kebijakan pendidikan ke depan. (aar/aha)